Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meresmikan Lembaga Manajemen
Aset Negara (LMAN) untuk mendukung optimalisasi aset negara agar
meningkatkan manfaat ekonomi sekaligus menggali potensi return on assets dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari barang milik negara.
Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, mengungkapkan, pengelolaan aset ini
dimaksudkan untuk menggerakkan aset negara agar menjadi produktif guna
menciptakan nilai tambah.
“Kecepatan kita untuk ciptakan value dan benefit
untuk seluruh aset negeri ini. Semuanya tidak hanya mati jadi barang di
pembukuan tapi terus berdenyut dan bekerja untuk bangun Indonesia dengan
baik,” ujar Ani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 23
Desember 2016.
Ia membeberkan, setiap tahunnya, belanja modal pemerintah terus
meningkat. Harapannya, belanja modal pemerintah dalam bentuk aset bisa
memiliki nilai tambah di kemudian harinya. Sehingga pemerintah tidak
hanya mengeluarkan uang untuk biaya pemeliharaan.
“Belanja modal tahun 2016 ini naik lebih tinggi yaitu Rp260 triliun
dari sebelumnya di 2015 Rp30 triliun. Bahkan di 2017, belanja modal
pemerintah dianggarkan sebesar Rp300 triliun,” tuturnya.
Ani menambahkan, terdapat ratusan aset milik negara yang menganggur
seperti aset mati, seperti ratusan apartemen milik negara yang sampai
saat ini hanya menguras keuangan negara untuk biaya pemeliharaan.
Padahal, jika aset tersebut bisa dikaryakan, bisa menghasilkan
penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Kalau ratusan apartemen diam aja enggak disewakan setiap tahun kita bayar cleaning utilitas nya. Berapa jumlah uang yang dibayar untuk aset yang enggak bisa ngapa-ngapain tiap tahun,” kata dia. | VIVA
loading...