Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) mengatakan Indonesia saat ini menjadi mangsa sekaligus menjadi solusi bagi kepentingan negara China, terlebih dengan adanya proteksi ekonomi dan sektor jasa yang dilakukan oleh beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, membuat China menjadikan Indonesia sebagai ‘ladang subur’ untuk menyelamatkan perekonomiannya.
Sebelum muncul aksi proteksi dari Trump dan Eropa, secara research
menunjukkan Indonesia telah mendapat gesekan melalui perjanjian
Asean-China Treatment.
Beberapa sektor Industri dan UKM yang sebelumnya tumbuh dan berkembang, namun dengan perjanjian itu malah menjadi kolev.
“Memang sebelum ada kebijakan Trump dan beberapa negara di Eropa yang
memproteksi ekonomi mereka terutama dari sektor jasa, Indonesia sendiri
telah menjadi pasar bagi produk China. Apalagi sekarang dengan adanya
proteksi pasar Eropa dan Amerika Serikat yang selama ini menjadi tujuan
utama pasar ekspor mereka, maka China semakin menjadikan Indonesia
sebagai sasaran,” kata Peneliti AEPI, Dani Setiawan kepada Aktual.com,
Minggu (18/12).
Adapun permasalahan China dalam menghadapi proteksi dan penurunan
ekonomi yakni mencari pasar bagi produk mereka yang mengalami kelebihan
produksi, kemudian masalah kedua yakni mengatasi pengangguran di negara
mereka akibat imbas industri tak mampu bertahan atas tekanan penurunan
ekonomi.
“Mereka mencari lahan baru yang bisa dimasuki investasi sekaligus
membuka sektor jasa yang mempekerjakan rakyat mereka. Nah dalam hal ini
Indonesia terbuka lebar. Makanya sangat relevan denga berita di sosial
media tentang adanya gelombang WNA asal China yang masuk ke Indonesia
dan bekerja di proyek-proyek yang investasinya dari China,” tukas Dani.
Adapun dilihat dari struktur perdagangan ekspor-Import kedua negara,
ekspor Indonesia didominasi komoditas, sedangkan impor didominasi produk
jadi. Secara volume, Indonesia mengalami defisit atas perdagangan
dengan China.
[beritaislam24h.net / akt]
loading...