Presiden Joko Widodo
mengungkapkan bahwa demokrasi di Indonesia saat ini sudah kebablasan.
Dia menyampaikannya saat pidato di acara pelantikan pengurus Partai
Hanura periode 2016-2020, di Sentul International Convention Center,
Jawa Barat, Rabu 22 Februari 2017.
"Saya jawab iya, demokrasi kita sudah kebablasan. Dan praktik politik
telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem," kata
Jokowi dalam pidatonya.
Politik ekstrem itu, menurutnya, lahir dari berbagai paham yang
ekstremis, seperti liberalisme, fundamentalisme hingga terorisme.
Ajaran-ajaran ekstremis itu tidak sesuai dengan ideologi bangsa, yakni
Pancasila.
"Dan penyimpangan praktik demokrasi mengambil bentuk nyata. Seperti
yang terjadi akhir-akhir ini, politisasi SARA. Ini harus kita hindari,"
kata Jokowi.
Partai Hanura hari ini, Rabu, 22 Februari 2017, menggelar pelantikan
pengurus baru periode 2016-2020. Sejumlah pejabat negara dan tokoh
nasional hadir di acara tersebut.
Mereka misalnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua
Umum Partai Persatuan Pembangunan Mohammad
Romahurmuziy, Ketua Umum
Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia AM. Hendropriyono, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, dan sejumlah tokoh lainnya. (ren)
loading...