Infak Diperkarakan, Din Tantang Polisi Bongkar Dana Teman Ahok dan Rekening Gendut

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin menilai tindakan polisi memperkarakan yayasan yang menampung dana infak umat sebagai bentuk ketidakadilan. Dia mendesak aparat juga membongkar dana Teman Ahok dan rekening gendut anggota Polri.


Din mengaku terusik atas sikap kepolisian yang memperkarakan dana infak umat untuk GNPF-MUI yang ditampung di rekening Yayasan Keadilan untuk Semua atau Justice For All. Satu per satu pengurus yayasan diperiksa, termasuk ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir. Polisi menyebut ada tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam dana sumbangan masyarakat itu.

"Saya betul-betul terusik hati saya, ketika ada aktivis Muslim, lembaga Islam, kemudian dipersoalkan. Ini bentuk ketidakadilan yang nyata,” kata Din Syamsudin di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (22/02).

Menurutnya, tindakan polisi tersebut tak bisa dianggap remeh. Dia mengingatkan, dengan memperkarakan yayasan yang menampung dana umat akan menimbulkan kesan sok berkuasa.

Dia pun mendesak agar polisi tidak tebang pilih dalam memproses kasus hukum. Menurut Din, jika ingin mengungkap kasus pencucian uang aparat juga harus membongkar kasus rekening gendut anggota Polri dan dana yayasan Teman Ahok.

"Hal seperti itu kalau mau dibongkar, bongkar semuanya. Kita bisa masukkan daftar, ada uang dari teman Ahok, ada rekening-rekening gendut, bongkar semuanya. Jangan pilih kasih,” tegas Din.

Kiblat.net 
loading...

Subscribe to receive free email updates: