Mantan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu bahkan menyebut Ahok -panggilan Basuki- membawa misi khusus untuk menghancurkan Islam.
Doli mengatakan hal itu menanggapi berulangnya pernyataan Ahok yang menyinggung Almaidah 51. Pekan lalu, calon petahana pada pilkada DKI itu bahkan kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri karena mengolok-olok Alquran.
"Jadi Ahok sesungguhnya sedang menjalankan misi menghancurkan Islam yang menurut saya sama saja dengan menjalankan misi de-Pancasilaisasi atau misi de-Indonesianisasi," ujar Doli, Minggu (26/2).
Mantan wakil sekretaris jenderal Golkar itu menjelaskan, Ahok sudah berulang kali menyinggung Almaidah dengan tak semestinya. Doli pun menduga Ahok akan terus mengulanginya.
Menurut Doli, Ahok sudah lama mendiskreditkan Islam.
"Ahok melakukannya secara sistematis mulai dari tulisan di buku, sesi interview, isi pidato, dan ucapan spontannya," tuturnya.
Doli pun menuding Ahok sebenarnya sedang mengembangkan sikap intoleran, anti-kebinekaan dan anti-Pancasila. Ironisnya, kata Doli, justru Ahok seolah-olah memperoleh panggung dan dukungan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Karenanya Doli menganggap sikap, tindakan, ucapan dan langkah Ahok yang menyalahi hukum formal dan sosial justru malah dilindungi. "Sudah berkali-kali mengulangi kesalahan yang sama, polisi bergeming tak juga menahannya," kata Doli.
Selain itu Doli juga membalik penilaian Presiden Jokowi tentang demokrasi Indonesia yang sudah kebablasan. Dalam pandangan Doli, justru Presiden Jokowi yang sudah bertindak kebablasan karena nekat semobil dengan Ahok yang sudah berstatus terdakwa penodaan agama.
"Jadi yang sesungguhnya kebablasan adalah Jokowi," tegasnya. "Ahok-gate (skandal Ahok, red) adalah contoh yang paling konkret kita menunjukkan terjadinya kebablasan dalam berdemokrasi," katanya.[jpnn/MMC]
loading...