Di tengah belum selesainya pekerjaan pemerintah membangun tol laut, kini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewacanakan untuk membangun tol udara, khususnya di wilayah Papua. Hal ini demi mengurangi disparitas harga antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, mulai
tahun ini pemerintah akan membangun tol udara, guna mendistribusikan
barang langsung ke kota-kota kecil di Indonesia timur, khususnya Papua.
"Maka tahun ini kita akan membuat tol udara yang mendistribusikan
langsung ke kota kecil yang ada di sana (Papua). Tercatat 12 titik kita
lakukan sehingga kita harapkan bahan pokok di pusat Jayawijaya itu akan
turun," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis
(5/1/2017).
Sementara berkaitan dengan tol laut, sambung mantan Bos PT Angkasa Pura
II (Persero) ini, pemerintah telah memiliki enam trayek tol laut.
Pihaknya akan mengembangkan menjadi 13 trayek, di mana tiga merupakan
trayek baru dan empat trayek yang satu lintasan.
"Kita akan kembangkan menjadi 13 trayek di mana 3 merupakan trayek baru
dan 4 trayek di mana satu lintasan itu dengan angkutan kapal dan
angkutan roro. Sehingga, mendapatkan waktu yang lebih pendek," imbuh
dia.
Tak hanya itu, mantan Bos Ancol ini menambahkan, pemerintah bekerja sama
dengan beberapa perusahaan pelat merah untuk membangun pusat logistik
di daerah yang trayek angkutan baliknya tidak begitu menjanjikan. Pusat
logistik bernama Rumah Kita ini akan membantu mendistribusikan barang
secara bertahap.
"Karena selama ini apabila dibiarkan datang sendiri, maka kondisi
harganya akan tidak terkondisi selama tiga hari. Dengan Rumah Kita ini
dalam kurun waktu sampai kapal datang lagi barang tetap bisa
terkontrol," terangnya.
Budi menambahkan, pusat logistik ini juga akan berfungsi mengumpulkan
barang untuk trayek balik. "Sebagai contoh, di Dompu kita mengumpulkan
jagung, muatan balik di Kupang kita akan mengumpulkan hasil panen lain,"
tandas dia.
[beritaislam24h.net / snc]
loading...