SBY: Ya Allah, Negara kok Jadi Begini, Juru Fitnah dan Penyebar “Hoax” Berkuasa


Kerisauan terkait hoax terus disuarakan oleh sejumlah tokoh. Setelah Rocky Gerung menyebut “pembuat hoax terbaik adalah penguasa”, kini giliran Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut “juru fitnah dan penyebar “hoax” berkuasa.”

Sontak, twit SBY itu menggegerkan jagat Twitter.

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” tulisnya melalui akun Twitter resmi @SBYudhoyono, Jumat (20/1/2017).

Ketika berita ini diturunkan, twit tersebut telah diretwit 6800 kali dan difavoritkan 5200 pengguna Twitter. Selain itu, twit tersebut juga mendapatkan 3600 balasan.

Sebagian netizen mendukung pernyataan SBY tersebut. Sebut saja Rizky Corazon yang menilai di era SBY tidak ada kisruh seperti saat ini.

“@SBYudhoyono Keliatan sekali emang pak kelasnya, di era pak SBY gak ada kisruh sampai tercerai berai kayak skrg ini... Hoax bikin rusuh,,” kata Rizky melalui akun @corazon_rizky.

Namun, ada pula yang tidak setuju dengan twit SBY tersebut.

“Heran sama pepo. Setiap pak Jokowi habis silaturahmi sama tokoh2 nasional & negarawan, pasti deh pepo bapeerrr.. @rais_banten @SBYudhoyono,” kata @RinjaniJB.

Sebelumnya, peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Rocky Gelung mengatakan bahwa pembuat hoax terbaik adalah penguasa. (Baca: Ini 5 Pernyataan Rocky Gerung yang Bikin Karni Ilyas Kaget)

“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” kata Rocky di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan langsung oleh TvOne, Selasa (17/1/2017) malam.

Rocky juga menyebut Presiden Jokowi menyebarkan hoax.

“Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, ‘Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah’. Saya anggap itu hoax,” kata Rocky disambut tawa sebagian peserta ILC.

“Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin secaman simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, ‘kata Pak Tito. Kapolri’ Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB itu?,” kembali peserta ILC tertawa.

“Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” tegas Rocky disambut tepuk tangan.

Menurutnya, yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
loading...

Subscribe to receive free email updates: