Terbongkar! Drama Ahoker Ijazah Ditahan Karena Orangtua Pilih Ahok Ternyata Modus Pencitraan

Beredar video dan berita soal penahanan ijazah seorang murid di sebuah sekolah karena orangtuanya memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Ini kemudian menjadi viral dan ramai diperbincangkan publik. Beritanya pun dibuat tendensius dan menguntungkan kubu Ahok tanpa proses cek dan ricek. Padahal, fakta di lapangan tidak demikian.
Alfiyah (Ibu Marwan) bersama Relawan Ahok-Djarot (foto: tribunnews)


Namanya Alfiyah (50). Ia adalah ibu dari Marwan, alumnus MTS Ruhul Islam, di Menteng Wadas, Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Sang ibu mengaku ijazah anaknya ditahan pihak sekolah karena memilih Ahok jadi gubernur dalam Pilkada kemarin.

Pengakuannya divideokan dan viral. Ia lalu mendatangi Balaikota DKI Jakarta untuk mengadukan masalah ini. Gayung tentu saja bersambut. Pengaduan ini mendapat respon cepat dari Relawan Ahok-Djarot. Dan kemudian muncul berita dengan judul dan isi sangat tendensius tidak sesuai fakta sebenarnya di tribunnews.com: Orangtua Pilih Ahok, Ijazah Anak Ditahan Pihak Sekolah

Judul ini secara jelas menuduh dan menyimpulkan bahwa gara-gara orangtuanya memilih Ahok, ijazah anak ditahan atau tidak diberikan pihak sekolah. Bahkan, isi dari berita tersebut secara terang-benderang juga menggiring opini ke sana.

C Suhadi anggota relawan Ahok-Djarot, mendatangi MTs Ruhul Islam, di kawasan Menteng Wadas, Pasar Rumput Jakarta Pusat, untuk mengantarkan Alfiyah (50).

Alfiyah adalah ibu dari Marwan, alumni sekolah yang hingga kini ijazahnya belum diberikan.

Awalnya Alfiyah mendatangi Balai Kota DKI beberapa waktu lalu mengadukan nasib ijazah anaknya yang sudah empat tahun masih ditahan oknum sekolah.

Alfiyah menuturkan, ditahannya ijazah oleh oknum sekolah tersebut karena setelah Alfiyah ditanya Pilgub lalu pilih siapa.

"Saya pilih Ahok," jawab Alfiyah pada oknum sekolah tersebut. Secara spontan pula oknum sekolah tersebut mengatakan tidak akan memberikan ijazah Marwan karena ibunya memilih Ahok.

Melihat ada yang aneh dari berita tersebut, wajada.net melakukan penelusuran dan berhasil menghubungi Kepala Sekolah MTs Ruhul Islam Siti Rosyidah. Saat dikonfirmasi soal kabar tersebut, dengan tegas ia mengatakan tidak benar.

"Informasi ada seorang murid yang ditahan karena orangtuanya memilih Ahok adalah tidak benar," ungkap Siti Rosyidah kepada wajada.net melalui sambungan telepon.

Menurutnya, ijazah Marwan sudah ditahan oleh kepala sekolah sebelumnya yakni Arif, HM sejak 3 tahun lalu. Penahanan dilakukan karena ada tunggakan pembayaran uang ke sekolah sekitar Rp 5 juta. Selain Marwan, ada juga murid lainnya yang ijazahnya ditahan dengan alasan serupa.

Saat ibunda Marwan datang ke sekolah, kata Rosyida, kepala sekolah yang lama tidak hadir karena sedang sakit sehingga tidak bisa bertemu dan memberikan ijazah tersebut.

Berdasarkan keterangan Rosyida, menyimpulkan bahwa penahanan ijazah Marwan karena orangtuanya nemilih Ahok jelas keliru dan tergesa-gesa. Apalagi kemudian memberitakannya dengan membuat judul dan isi yang tak sesuai fakta. [Wajada/MMC]
loading...

Subscribe to receive free email updates: