Kapolri Diminta usut dugaan pencucian uang Oleh Kapolda Metro Jaya

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI ) DKI Jakarta, mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.


"Irjen MI diduga menyembunyikan asal usul harta dan uang, penyamaran, serta dititipkan ke orang lain atau peminjaman nama. Masih ada hubungan kekerabatan antara Irjen MI dan SUB" kata Ketua KAMMI Jakarta Ahmad Najmu, di warung Komando, Jalan Sahardjo, Tebet, hari ini.

LSM Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) sebelumnya mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan dugaan pencucian uang oleh Iriawan. Menurut MAKI, ada warga Tegal yang memiliki harta melimpah dengan nilai Rp 80 miliar yang mana sangat tidak sesuai dengan profil kerjanya sebagai warga biasa.

"Harta melimpah tersebut diduga berasal dari Irjen MI," kata Najmu. Harta yang tidak wajar milik Irjen MI tersebut yakni, Lahan Kebun seluas 100 hektare di desa Kubangsari, Ketanggungan Brebes yang dibeli pada tahun 2013-2014 dan Lahan 100 hektar lagi pada tahun 2015-2016.

Selain itu, harta pencucian uang tersebut juga berada pada lahan sawah di Kota Tegal yakni 3,5 hektar di kelurahan Debing Tengah, Kota Tegal dengan taksiran harga hingga Rp 15 miliar yang telah disertifikatkan atas nama SUB, lahan sawah seluas 3.000 Meter di sebelah utara Kantor Pengadilan Agama Tegal dengan taksiran Rp 800 juta dan lahan sawah di lokasi barat SMP Purnama Tegal dengan taksiran Rp 450 juta.

"Rumah mewah dua lantai di perumahan Taman Sejahtera, Kemandunan Tegal dengan luas 400 meter dan 200 meter berhimpitan dengan taksiran harga Rp 3 miliar," lanjut Najmu.

Karena itu, DPW Kammi Jakarta meminta Kapolri bertindak cepat dan tegas menindak Irjen MI agar tidak merusak citra Kepolisan. "Jangan ada kesan pengusutan kasus ini lamban, karena bisa memberi kesan intitusi Polri melindungi oknum tersebut karena bisa menghancurkan citra institusi kepolisian," tambahnya.

"Pak Tito harus memberikan contoh terbaik pada bawahannya, seperti kasus pak Presiden Jokowi, meskipun itu melibatkan adik iparnya, Pak Jokowi juga berani tegas," harapnya. [rnc/MMC]
loading...

Subscribe to receive free email updates: