Sejarah dan Asal Usul Emas Logam Mulia - berita-21 kali ini kana memberikan ulasan mengenai sejarah emas logam mulia yaitu "Emas"
Emas ( Sanskrit jval, Yunani χρυσος = chrysos, Latin aurum, berarti fajar yang cerah, Anglo-Saxon gold, China 金 [jīn], Jepang 金 [kin] ) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman prasejarah.
Emas ( Sanskrit jval, Yunani χρυσος = chrysos, Latin aurum, berarti fajar yang cerah, Anglo-Saxon gold, China 金 [jīn], Jepang 金 [kin] ) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman prasejarah.
Sejarah Emas,
merupakan salah satu logam tertua yang digunakan oleh manusia. Emas
dikenal antara lain di Mesopotamia dan Mesir. Referensi ke awal
mula penemuan emas didasari legendaris atau mitos. Oleh karena itu,
beberapa penulis menyebutkan bahwa penemu emas pertama kali adalah
Cadmus, bangsa Phoenicia. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa
Thoas, raja Taurian, yang pertama kali menemukan logam berharga
dalam legenda Pangaeus Mountains di Thrace. Legenda dan mitos serupa
tentang awal penemuan emas juga terdapat dalam sastra kuno dari
Hindu ( the Vedas ) serta Cina dan bangsa lainnya...
Emas
dari estetika properti fisik dikombinasikan dengan properti sudah
lama menjadi logam mulia yang berharga. Sepanjang sejarah, emas telah
sering menjadi penyebab konflik : misalnya ada awal tahun 1500-an
Raja Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas kepada para
conquistador – penakluk - hambanya yang akan berangkat mencari
Dunia Baru, "Bawa pulanglah emas," perintahnya kepada mereka, "kalau
bisa, dapatkan semanusiawi mungkin, tapi apapun risikonya, bawalah
emas." Titah sang raja tersebut menjadi awal pemusnahan peradaban
Aztec dan Inca. Konflik karena perebutan emas juga terjadi pada
awal ketika Amerika berburu emas ke Georgia, California, dan Alaska.
Pada
abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas, sehingga
lahir ilmu alkimia, dengan tujuan membuat emas. Manusia modern
berhasil mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari air
laut dan mengubah timbel atau merkurium menjadi emas dalam
mempercepat partikel. Namun emas yang murah tetaplah emas alamiah
yang harus ditambang.
- Biji tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 g/1000 kg atau 0.5 g/ton atau 0.5 ppm ( part per million, per satu juta bagian )
- Biji rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni kandungan 1-5 g/1000 kg (1 -5 ppm )
- Biji bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 g/1000 kg ( 3 ppm )
- Biji nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 g/1000 kg ( 30 ppm )
Kelimpahan
relatif emas di dalam kerak bumi diperkirakan sebesar 0,004 g/ton,
termasuk sekitar 0,001 g/ton terdapat di dalam perairan laut.
Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk
dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya
sekitar 25 g/ton (25 ppm). Emas di dunia mulai ditambang sejak tahun
2.000 sebelum masehi oleh bangsa-bangsa di dataran Mesir ( bangsa
Mesir, Sudan dan Arab Saudi ). Pada sekitar abad ke-19, pencarian
emas muncul kapanpun ketika ditemukan adanya deposit emas, termasuk
di California, Colorado, Otago, Australia, Black Hills, dan
Klondike.
Sedangkan
deposit emas terbesar ditemukan di Precambrian Witwatersrand,
Afrika Selatan, dengan luasan ratusan mil dan dengan kedalaman di
lebih dari dua mil. Sejak tahun 1880-an, Afrika Selatan telah
menjadi sumber untuk sebagian besar sediaan emas dunia. Pada tahun
1970, produksinya mencapai hingga 70 % dari persediaan dunia, yaitu
memproduksi sekitar 1000 ton, namun produksi di tahun 2004 hanya 342
ton. Penurunan ini berhubungan dengan bertambahnya kesulitan dalam
ektraksi dan faktor ekonomi yang memperngaruhi industri Afrika
Selatan. Produsen utama lainnya adalah Kanada, Australia, bekas Uni
Soviet, dan Amerika Serikat ( Arizona, Colorado, California,
Montana, Nevada, South Dakota, dan Washington ).
Sebelum
Perang Dunia II, Indonesia adalah penghasil emas terbesar di Asia
Tenggara. Satu-satunya pengelola tambang emas di Indonesia pada awal
tahun 1980-an adalah PT Aneka Tambang, sebuah BUMN di bawah
Departemen Pertambangan dan Energi.
Tiga penambang emas besar di Indonesia menurut data tahun 1987 adalah:
-
PT Freeport Indonesia Inc. yang berlokasi di Tembagapura, Papua dengan jumlah produksi 2,2 ton/tahun ( 1986 ). -
PT Lusang Mining yang berlokasi di Bengkulu dengan jumlah produksi 300 kg/tahun ( 1986 ). -
PT Aneka Tambang ( Persero ) berlokasi di Cikotok, Jawa Barat dengan jumlah produksi 240 kg/tahun ( 1986 ).
Reaksi
Kimia Unsur Emas
Tingginya nilai potensial
reduksi emas mengakibatkan logam ini selalu terdapat di alam
dalam keadaan bebas. Untuk keperluan ektraksi dari bijihnya, proses
dengan melibatkan senyawa sianida dapat diterapkan seperti
halnya pada
ekstraksi logam perak.
Emas membentuk berbagai senyawa
kompleks, tetapi hanya sedikit senyawa anorganik sederhana. Emas (I)
oksida, Au2O, adalah salah satu senyawa yang stabil dengan tingkat
oksidasi +1, seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya
stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I)
mengalami disproporsionasi menjadi logam emas dan ion emas (III)
menurut persamaan reaksi :
3Au+(aq) → 2Au(s) + Au3+(aq)
Secara kimiawi emas tergolong
inert sehingga disebut logam mulia. Emas tidak bereaksi
dengan oksigen dan tidak terkorosi di udara di bawah kondisi normal.
Namun emas terurai dalam larutan sianida dalam tekanan udara. Emas
juga tidak bereaksi dengan asam atau basa apapun. Akan tetapi emas
bereaksi dengan halogen dan
aqua regia.
Reaksi emas dengan halogen
Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3.
Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3.
2Au(s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s)
2Au(s) + 3Br2(g) → 2AuBr3(s)
AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat (III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu komponen dalam “emas cair”, yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan.
Di lain pihak, logam emas bereaksi dengan iodin, I2, untuk membentuk monohalida, emas (I) iodida, AuI.
2Au(s) + I2(g) → 2AuI(s)
Emas dapat larut pada aqua
regia, yaitu campuran tiga bagian volum asam klorida pekat dan
atau bagian volum asam nitrat pekat ( Jabir ibn-Hayyan, ca. 760-815
) :
Au(s) + 4HCL (aq) + HNO3(aq) → HAuCl4(aq) + NO (g) + 2H2O(l)
Untuk tips berinvestasi blog berita-21 juga sudah memberikan tips dan informasi di bawah ini
loading...